Penelitian Saintifik/Ilmiah Teks Eksemplum
PUTRI YANG MENJADI ULAR
Alkisah, ada seoranh raja dan
permainsuri yang memiliki seorang putrid yang sangat cantik. Berota tentang
kecantika putri raja itu tersebar ke pelososk hingga di telinga seorang raja
muda yang memerintah disebuah kerajaan tetagga . raja muda yang memerintah di
sebuah kerajaan tetangga. Kemudian ia mengumpulkan para penasehat kerajaan
untuk musawarah dan meminta persetujuan untuk meminang sanga putri.
Setelah dilakukan musyawarah yang
ahirnya disetujui oleh para penasehat kerajaan. Raja mudah segera
memerintahkan utusan untuk pergi ke
kerajaan sang putrid untuk dilamarnya. Keesokan harinya untusan raja muda
tersebut meninggalkan istana menuju kerajaan tempat tinggal sang putri . mereka
disambut dan dijamu dengan baik oleh ayahanda sang putri. Lalu utusan raja muda
pun menyampaikan maksud kedatangan mereka
‘’ampun’’ banginda. Kami kesini adalah
hendak mempaikan utusan pinangan raja kami. Raja Muda dikerajaan seberang ,
salah seorang utusan raja muda bertindaka sebagai juru bicara.
Raja yang tak lain adalah ayahanda
sang putri itu mengangguk.dengan senang hati. Kami menerima pinangan raja
kalian . karena kedua kerajaan akan bersatu untuk mewujudkan masyarakat yang
makmur. Dami. Dan sejahtera. Jawab sang raja senang.
‘’Terima Kasih’’ . Baginda ! Berita
gembira ini segera kami sampaikan kepada
raja kami. Akan tetapi…raja kami berpesan bahwa jika lamaran ini diterima. Pernikahan
akan dilangsungkan dua bulan lagi , ujar utusan tersebut memberitahu ‘’ raja
muda kami . ingin pernikahanya dilangsungkan secara bersar-beasaran dan mewah. Jawab
utusan itu. Menjelaskan.
‘’baiklah. Jika memang begitu. Kami siap menunggu. Jawab
sang raja bijak. Setelah kesepakatan itu. Utusan raja muda segera kembali ke
negeri mereka. Mereka ingijn segera melaporkan berita itu kepada raja muda. Setelah
raja muda mendengar bahwa pinangannya diterima. Ia sangat gembira mendengar
berita itu.
Sementara itu. Setelah para utusan raja muda kembali ke
negeri mereka. Ayah sanga putri menemui putrinya dan menyampaikan berita
pinagan itu.
‘’Putriku yang cantik . tahukah
engkau maksud kedatangan para utusan itu? Kedatangan mererka kemari untuk
menyampaikan pinangan raja muda mereka kepadamu. Bagaimana menurutmu? Tanya sanga
raja kepada putrinya yang sedang duduk ditaman kerajaan
Jika ayah senang. Putri bersedia. Jawab sang putri
tersenymnya.
‘’ayahanda bangga memiliki putri
yangcantik dan penurut sepertimu. Sang ayah mengulas kepala sang putri penuh saying.
Ingatlah putriku . jaga dirimu baik-baik jangan biarkan terjadi sesuatu yang
dapat membatalkan pernikahanmu, tambah sang ayah mengingatkan.
‘’baik, Ayah. Aku berjanji’’ jawab sang putri sungguh-sungguh
Pernikahan sudah semakin dekat. Setiap
pagi sang putrid pergi mandi dengan ditemani beberpa orang dayang disebuah
kolam yang berada dibelakang istana. Dipinggir kolam disiapkan sebuah batu
besar untuk tempat duduk sang putri . usai berganti pakaian sang putrid segera
masuk kedalam kolam berendam sejenak menyejukan sekujur tubuh. Begitulah seterusnya
sampai menjelang pernikahan
Suatu hari setelah beberapa saat
berendam. Sang putri duduk diatas batu ditepi kolam. Sambil menjuntaikan
kakinya dalam air. Sang putri membayangkan betapa bahagianya saat pernikaahnya
nanti . duduk bersanding di pelaminan bersama seorang raja muda yang gagah dan
tampan . sang putri asik menghayal dan menikmati kesejukan air kolam itu. Tiba-tiba
angin bertiup kencang. Tanpa diduga sebuah ranting pohon yang sedah kering
mendadak jatuh tepat mengenahi ujung hidung putrid.
Aduh . hidungku!!! Jerit sang putri sambil memegang hidungnya
Tangan putrid yang malang itu penuh dengan darah . sambil
menahan rasa sakit. Sang putri menyuruh dayang-dayangnya untuk mengambilkan
cermin.
Cepat ambilkan cermin ‘’titah sang putri gugup
Betapa terkejut dan kecewa sang putri
saat melihat wajahnya di cermin.hidungnya yang semula mancung itu tiba-tiba
menjadi hilang sebagian tertimpa ranting pohon yang ujungnya tajam . kini wajah
sang putri tidak secantik seperti semula. Ia sangat sedih dan menagis
tersedu-sedu. Air matanya bercucuran.
‘’ aku … aku tidak percaya dengan
semua ini. Sekarang wajahku sangat buruk ‘’ ucap sang putrid terisak-isak jika aku gagal menikah denagn raja muda itu. Ayah
dan ibu pasti kecewa dan malu dihadapan rakyatnya. Raja muda itu pasti mencari
puri lain yang lebih cantik dariku. Sang putri terusmenagis. Sang putri sangat
terkekang. Ia tidak ingin membuat malu san kecewa kedua orang tuanya namun. Ia juga
tidak mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.
Putri tidak dapat berbuat apa-apa, selai menyesali nasibnya
yang malang itu Hingga sang putri putus asa.
Sambil menagis sang putrid menegadahkan
kedua tangan ke atas . lalu berdoa. Ya. Tuhan! Hukumlah hambamu ini yang telah
membuat malu dan kecewa orang tuaku. Doa sang putrid dengan mata berkaca-kaca. Namun
tiba-tiba petir menyambar sesaat sang putri mengucapkan doanya. Doa sang putri di dengar
oleh tuhan.
Beberapa saat kemudian. Tubuh sang putri
mengalami perubahan mengejutkan. Kakinya yang putih mulus tiba-tiba
mengeluarkan sisik. Sisik tersebut semakin merambat keatas . dayang-dayangnya
puntersentak kaget saat melihat peristiwa itu. Ketika sisik itu mencapai dada. Sang
putri segera memerintahkan seorang dayang utnutk memberitahu ayah dan ibunya
didalam istana. Sang raja dan permainsuri segera menuju kekolam permandian. Sesampainya
ditempat itu. Mereka sudah tidak melihat tubuh sang putri . yang tampak hanya
sekor ular besar yang bergelung diatas batu biasa dipakai sang putrid untuk
duduk.
Putriku!!! Seru sang raja kepada ular itu
Kaukah putri ku? Tanya permainsuri sambil menagis
Ular itu hanya bisa menggerakan
kepala dan menjulurkan lidahnya dengantatapan mata sendu. Seakan hendakberbicara.
Namun tak satu kata pun yang terucap dari mulutnya. Ular itu hanya diam saja .
permainsuri berteriak memanggilnya. Namun ular itu tetap saja tidak bisa
berkata apa-apa. Tak lama kemudian . ular besar penjelmaan sang putri pergi
meninggalkan mereka dan masuk kedalam semak belukar. Sang raja dan permainsuri
berserta dayang-dayang tidak bisa berbuat apa-apa. Meraka menangis atas
nasib malang yang menimpa sang putri. Ahirnya.
Peristiwa penjelmaan sang putri menjadi seekor ular adalah hukuman dari tuhan
atas permintaanya sang putrid sendiri. Ia putus asa karena telah membuat maludan kecewa kedua orang
tuanya. Sang putrid merasa telah gagalmenjaga amanah ayahnya untuk menjaga
dirinya agar tidak terjadi sesuatu yang dapat membatalkan pernikahannya dengan
Raja Muda (*)
1.
Teks
Eksemplum
Teks
ini memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau karakter dalam cerita, itu
sebabnya teks ini memiliki struktur :
judul ,pengenalan/orientasi, kejadian/insiden, dan interpertasi. Beberapa
struktur teks tersebut ada beberapa yang mebedakan jenis teks ini dengan jenis
teks anekdo atau cerita ulang.
Struktur
|
Teks
|
Judul
|
Putri
Yang Menjadi Ular
|
Pengenalan/orientasi
|
Alkisah,
ada seoranh raja dan permainsuri yang memiliki seorang putrid yang sangat
cantik. Berota tentang kecantika putri raja itu tersebar ke pelososk hingga
di telinga seorang raja muda yang memerintah disebuah kerajaan tetagga . raja
muda yang memerintah di sebuah kerajaan tetangga. Kemudian ia mengumpulkan
para penasehat kerajaan untuk musawarah dan meminta persetujuan untuk
meminang sanga putri.
Setelah
dilakukan musyawarah yang ahirnya disetujui oleh para penasehat kerajaan. Raja
mudah segera memerintahkan utusan
untuk pergi ke kerajaan sang putrid untuk dilamarnya. Keesokan harinya
untusan raja muda tersebut meninggalkan istana menuju kerajaan tempat tinggal
sang putri . mereka disambut dan dijamu dengan baik oleh ayahanda sang putri.
Lalu utusan raja muda pun menyampaikan maksud kedatangan mereka
‘’ampun’’
banginda. Kami kesini adalah hendak mempaikan utusan pinangan raja kami. Raja
Muda dikerajaan seberang , salah seorang utusan raja muda bertindaka sebagai
juru bicara.
Raja
yang tak lain adalah ayahanda sang putri itu mengangguk.dengan senang hati. Kami
menerima pinangan raja kalian . karena kedua kerajaan akan bersatu untuk
mewujudkan masyarakat yang makmur. Dami. Dan sejahtera. Jawab sang raja
senang.
‘’Terima
Kasih’’ . Baginda ! Berita gembira ini
segera kami sampaikan kepada raja kami. Akan tetapi…raja kami berpesan
bahwa jika lamaran ini diterima. Pernikahan akan dilangsungkan dua bulan lagi
, ujar utusan tersebut memberitahu ‘’ raja muda kami . ingin pernikahanya
dilangsungkan secara bersar-beasaran dan mewah. Jawab utusan itu. Menjelaskan.
‘’baiklah. Jika memang begitu. Kami siap menunggu. Jawab
sang raja bijak. Setelah kesepakatan itu. Utusan raja muda segera kembali ke
negeri mereka. Mereka ingijn segera melaporkan berita itu kepada raja muda. Setelah
raja muda mendengar bahwa pinangannya diterima. Ia sangat gembira mendengar
berita itu.
Sementara itu. Setelah
para utusan raja muda kembali ke negeri mereka. Ayah sanga putri menemui
putrinya dan menyampaikan berita pinagan itu.
‘’Putriku
yang cantik . tahukah engkau maksud kedatangan para utusan itu? Kedatangan mererka
kemari untuk menyampaikan pinangan raja muda mereka kepadamu. Bagaimana
menurutmu? Tanya sanga raja kepada putrinya yang sedang duduk ditaman
kerajaan
Jika ayah senang. Putri
bersedia. Jawab sang putri tersenymnya.
‘’ayahanda
bangga memiliki putri yangcantik dan penurut sepertimu. Sang ayah mengulas
kepala sang putri penuh saying. Ingatlah putriku . jaga dirimu baik-baik jangan
biarkan terjadi sesuatu yang dapat membatalkan pernikahanmu, tambah sang ayah
mengingatkan.
‘’baik, Ayah. Aku berjanji’’
jawab sang putri sungguh-sungguh
Pernikahan sudah
semakin dekat. Setiap pagi sang putrid pergi mandi dengan ditemani beberpa
orang dayang disebuah kolam yang berada dibelakang istana.
|
Kejadian/Insiden
|
tiba-tiba
angin bertiup kencang, tanpa diduga sebuah ranting pohon yang sudah kering
mendadak jatuh tepat mengenai ujung hidung sang putri.
Aduuuh,
hidungku!!!’’ jeritan sang putrid sambil memegang hidung.
Sambil
menangis, sang putrid mengadahkan tanganya ke atas, lalu berdoa ya tuhan
hukumlah hambamu ini yang telah membuat malu dan kecewa orang tuaku, doa sang
putri dengan mata berkaca-kaca. Namun tiba-tiba petir menyambar sesaat sang
putri mengucapkan doanya, doa sang putri didengar oleh tuhan.
Beberapa saat kemudian, tubuh sang putrid mengalami
perubahan yang sangat mengejutkan. Kakinya yang putih mulus tiba-tiba
mengeluarkan sisik. Sisik tersebut semakin meramba ke atas. Dayang-dayangnya
pun tersentak kaget saat melihat peritiwa itu.ketika sisik itu menyampai
dada, sang putrid segera memerintahkan seorang dayang-dayang untuk member
tahu ayah dan ibunya didalam istana. Sang raja dan permainsuri segera menuju
ke kolam permandian. Sesampainya di tempat itu, mereka sudah tidak melihat
tubuh sang putrid. Yang tampak hanya seekor ular besar yang bergelung diatas
batu yang biasa dipakai sang putrid untuk duduk.
|
interpertasi
|
Ahirnya.
Peristiwa penjelmaan sang putri menjadi seekor ular adalah hukuman dari tuhan
atas permintaanya sang putrid sendiri. Ia putus asa karena telah membuat maludan kecewa kedua orang
tuanya. Sang putrid merasa telah gagalmenjaga amanah ayahnya untuk menjaga
dirinya agar tidak terjadi sesuatu yang dapat membatalkan pernikahannya
dengan Raja Muda (*)
|
Seperti
halnya kedua teks genre cerita tersebut yang dipaparkan diatas, teks eksemplum
pun memamnfaatkan konjungsi dan piranti pengikat struktur teks lainya agar
keseluruhan struktur teks menjadi padu. Masalah yang muncul serta memecahnya
tercantum dalam struktur yang sama yaitu pada struktur: masala/ krisis/insiden.
Hanya saja bedanya, apabila pada teks penceritaan ulang berakhir dengan
kejadian tampa ditampakan reaksi dari pelaku terhadap peristiwa yang dialaminya,
dan pada teks anekdot terdapat reaksi dari pelaku terhadap peritiwa yang
dialaminya tokohnya, maka pada teks eksemplum bukan reaksi individu pelaku
utama terhadap peristiwa tetapi reaksi yang berupa pesan moral dari kejadia
yang dialami tokoh utama.
1. TAHAP PENGUMPULAN DATA
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN.DATA/INFORMASI FAKTA
|
1.
|
Siapakan yang mengalami sutu peristiwa
|
Pelaku utama : Putri (orang pertama tunggal
Pelaku lain : teman pelaku utama (raja muda,utusan
raja muda, ayahanda putri.permainsuri/ibu putrid. Dayang-dayang
|
2.
|
Peristiwa apakah yang di alami
|
a)
Pernikahan
b)
Angin kencang
c)
Ranting pohon
jatuh
d)
Hidung putrid berdarah
e)
Wajah putrid menjadi
buruk
f)
Putri menjadi
ular
|
3.
|
Kapankah peristiwa itu terjadi
|
Saat sang putri duduk di batu di pinggir kolam dan
kediaman sang putri
|
4.
|
Dimanakah peristiwa itu terjadi
|
Di kolam yang berada di kediaman sang putri
|
5.
|
Masalah apakah yang timbul akibat peristiwa itu
|
1.
Hidung putri
berdarah
2.
Wajah putrid sudah
tidak cantik lagi
3.
Sang putri di
kutuk menjadi ular
|
6.
|
Bagaimanakah pemecahan masalah yang dilakukan pelaku
|
Berdoa kepada tuhan agar dihukum
|
2. ANALISIS DATA
NO
|
STRUKTUR TEKS
|
JAWABAN.DATA/INFORMASI FAKTA
|
1.
|
Pengenalan
|
1.Pelaku utama : Putri (orang pertama tunggal
2.Pelaku lain : teman pelaku utama
3.raja muda,
4.utusan raja muda,
5.raja (ayahanda putrid).
6.permainsuri/ibu putri.
7.Dayang-dayang
|
2.
|
Masalah
|
1.Pernikahan
2.Angin kencang
3.Ranting pohon jatuh
4.Hidung putrid berdarah
5.Wajah putrid menjadi buruk
6.Putri menjadi ular
7.raja panic
8. putrid putus asa
|
6.
|
Pemecahan masalah
|
Berdoa kepada
tuhan agar dihukum
|
0 comments:
Post a Comment